Kamis, 15 Desember 2016

Hambatan Aktif dan Contohnya



Yang dimaksud dengan hambatan aktif adalah hambatan yang diterima oleh sistem secara langsung oleh si penghambat tersebut. Terdapat sedikitnya enam metode yang dapat dipakai oleh orang untuk melakukan penggelapan computer. Metode-metode ini adalah menipulasi masukan, gangguan program, gangguan berkas secara langsung, pencurian data, sabotase,dan penyalahgunaan dan pencurian sumberdaya computer.

Hambatan aktif sendiri dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam melakukan sebuah pekerjaan,
dan menyalahgunakan prosedur yang ada, dengan mengiming-imingi suatu hal untuk sebuah kepuasan konsumen.

Penggantian Berkas Secara Langsung

Pengubahan berkas secara langsung umum dilakukan oleh orang yang punya akses secara langsung terhadap basis data.

Manipulasi input

Manipulasi input merupakan metode yang biasa digunakan. Metode ini mensyaratkan
kemampuan teknis yang paling minimal. Seseorang bisa saja mengubah input tanpamemiliki pengetahuan mengenai cara operasi sistem komputer.

Mengubah program

Merubah program mungkin merupakan metode yang paling jarang digunakan untuk 
melakukan kejahatan komputer. Langkanya penggunaan metode ini mungkin karenadibutuhkan keahlian pemrograman yang hanya dimiliki oleh sejumlah orang yang terbatas.Selain itu, banyak perusahaan besar memiliki metode pengujian program yang dapatdigunakan untuk mendeteksi adanya perubahan dalam program

 Mengubah file secara langsung

Dalam nenerapa kasus, individu-individu tertentu menemukan cara untuk memotong
(bypass) proses normal untuk menginputkan data ke dalam program computer. Jika hal ituterjadi, hasil yang dituai adalah bencana

Pencurian data

Sejumlah informasi ditransmisikan antarperusahaan melalui internet. Informasi ini rentanterhadap pencurian pada saat transmisi. Informasi bisa saja disadap. Ada juga kemungkinanuntuk mencuri disket atau CD dengan cara menyembunyikan disket atau CD ke dalamkantong atau tas. Laporan yang tipis juga bisa dicuri dengan dimasukkan ke dalam kotak sampah.

Sabotase

Seorang penyusup menggunakan sabotase untuk membuat kecurangan menjadi sulit danmembingungkan untuk diungkapkan. Penyusup mengubah database akuntansi dan
kemudian mencoba menutupi kecurangan tersebut dengan melakukan sabotase terhadapharddisk atau media lain.
Penyalahgunaan atau pencurian sumber daya informasi

Salah satu jenis penyalahgunaan informasi terjadi pada saat seorang karyawan
menggunakan sumber daya komputer organisasi untuk kepentingan pribadi.

Cara utama untuk mencegah hambatan aktif terkait dengan kecurangan dan sabotase adalah dengan menerapkan tahap-tahap pengendalian akses yakni pengendalian akses lokasi,  akses sistem dan akses file.

Jelaskan Hambatan Pasif Dan Contohnya

HAMBATAN PASIF DAN CONTOHNYA


Berbeda dengan hambatan aktif. Hambatan Pasif adalah hambatan yang terjadi karna tidak disengaja. Hambatan pasif bisa terjadi karna kesalahan yang dilakukan manusia, atau bisa juga karna faktor bencana alam ,seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, dan angin badai. Hambatan Pasif mencakup kesalahan sistem. Kesalahan sistem menggambarkan kegagalan komponen peralatan sistem, seperti kelemahan disk, kekurangan tenaga,matinya aliran listrik, dan sebagainya.

Pengendalian terhadap hambatan semacam ini dapat berupa pengendalian preventif maupun korektif seperti :

a. Sistem Toleransi Kesalahan
Dimana sebagian besar metode yang digunakan untuk menangani kegagalan komponen sistem adalah pengawasan dan redundancy. Jika salah satu system gagal, bagian redundancy akan segera mengambil aloh dan system dapat terus beroperasi tanpa interupsi.


b. Memperbaiki Kesalahan
Backup File




KUTIPAN SUMBER :
https://eviasiyah.wordpress.com/2013/12/06/3-3-jelaskan-hambatan-pasif-dan-contohnya/

3.3 Jelaskan Apa Itu Coso Dan Cobit

  • COSO

COSO adalah singkatan dari Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission, dimana merupakan suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut. COSO telah menyusun suatu definisi umum untuk pengendalian, standar, dan kriteria internal yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai sistem pengendalian mereka.
Komisi ini disponsori oleh 5 professional association yaitu: AICPA, AAA, FEI,IIA, IMA. Tujuan komisi ini adalah melakukan riset mengenai fraud dalam pelaporan keuangan (fraudulent on financial reporting) dan membuat rekomendasi yang terkait dengannya untuk perusahaan publik, auditor independen, SEC, dan institusi pendidikan.
Walaupun disponsori sama 5 professional association, tapi pada dasarnya komisi ini bersifat independen dan orang2 yang duduk di dalamnya berasal dari beragam kalangan: industri, akuntan publik, Bursa Efek, dan investor.

Poin penting dalam report COSO ‘Internal Control – Integrated Framework (1992):

Definisi internal control menurut COSO yaitu suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan staff, untuk membuat reasonable assurance mengenai: 
      * Efektifitas dan efisiensi operasional
* Reliabilitas pelaporan keuangan
*  Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku

Menurut COSO framework, Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling terkait, yaitu:

        *  Control Environment
        *  Risk Assessment
        *  Control Activities
        *  Information and communication
        *  Monitoring


Di tahun 2004, COSO mengeluarkan report ‘Enterprise Risk Management – Integrated Framework’, sebagai pengembangan COSO framework di atas. Dijelaskan ada 8 komponen dalam Enterprise Risk Management, yaitu:

                                              *  Internal Environment
          *  Objective Setting
          *  Event Identification
          *  Risk Assessment
          *  Risk Response
          *  Control Activities
          *  Information and Communication
          *  Monitoring

  •  COBIT

COBIT adalah singkatan dari Control Objective for Information and related Technology, dimana merupakan suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi. Standar COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA. COBIT 4.1 merupakan versi terbaru.
COBIT mendukung tata kelola TI dengan menyediakan kerangka kerja untuk mengatur keselarasan TI dengan bisnis. Selain itu, kerangka kerja juga memastikan bahwa TI memungkinkan bisnis, memaksimalkan keuntungan, resiko IT dikelola secara tepat, dan sumber daya TI digunakan secara bertanggung jawab.
COBIT memiliki 4 cakupan domain, yaitu :
a.  Perencanaan dan organisasi (plan and organise)
Domain ini menitikberatkan pada proses perencanaan dan penyelarasan strategi TI   dengan strategi perusahaan, mencakup masalah strategi, taktik dan identifikasi cara terbaik IT untuk memberikan kontribusi maksimal terhadap pencapaian tujuan bisnis organisasi.
b.  Pengadaan dan implementasi (acquire and implement)
Domain ini berkaitan dengan implementasi solusi IT dan integrasinya dalam proses bisnis organisasi, juga meliputi perubahan dan perawatan yang dibutuhkan sistem yang sedang berjalan untuk memastikan daur hidup sistem tersebut tetap terjaga.
c.  Pengantaran dan dukungan (deliver and support)
Domain ini mencakup proses pemenuhan layanan IT, keamanan sistem, kontinyuitas layanan, pelatihan dan pendidikan untuk pengguna, dan pemenuhan proses data yang sedang berjalan. 
d.  Pengawasan dan evaluasi (monitor and evaluate)
Domain ini berfokus pada masalah kendali-kendali yang diterapkan dalam organisasi, pemeriksaan intern dan ekstern dan jaminan independent dari proses pemeriksaan yang dilakukan.
Seluruh tahapan COBIT yang terbagi dalam 4 domain dan 34 proses (Cobit Framework) tersebut, ditunjukkan pada Gambar 1, sebagai berikut:


C.   Perbandingan Internal Control antara COBIT dan COSO.

Konsep serta framework yang terkait dengan internal control yang populer saat ini yaitu COBIT dan COSO terdapat perbedaan dan persamaan di dalamnya.

PERBEDAAN:

COBIT
  1. Fokus Pengguna Utama adalah manajemen, operator dan auditor sistem informasi.
  2. Sudut pandang atas internal control adalah kesatuan beberapa proses yang terdiri atas kebijakan, prosedur, penerapan serta struktur organisasi.
  3. Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control adalah pengoperasian sistem yang efektif dan efisien, kerahasiaan, kesatuan dan ketersediaan informasi yang dilengkapi dengan sistem pelaporan keuangan yang handal disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
  4. Komponen/domain yang dituju adalah perencanaan dan pengorganisasian, pemaduan dan penerapan, pengawasan atas dukungan serta pendistribusian.
  5. Fokus pengendalian dari COBIT adalah sisi teknologi informasi.
  6. Evaluasi atas internal control ditujukan atas seberapa efektif pengendalian tersebut diterapkan dalam periode waktu yang sudah ditetapkan.
  7. Pertanggungjawaban atas sistem pengendalian dari COBIT ditujukan kepada manajemen.

COSO :
  1. Fokus Pengguna Utama adalah manajemen.
  2. Sudut pandang atas internal control adalah kesatuan beberapa proses secara umum.
  3. Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control adalah pengoperasian sistem yang efektif dan efisien, pelaporan laporan keuangan yang handal serta kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.
  4. Komponen/domain yang dituju adalah pengendalian atas lingkungan, manajemen resiko, pengawasan serta pengendalian atas aktivitas informasi dan komunikasi.
  5. Fokus pengendalian dari eSAC adalah keseluruhan entitas.
  6. Evaluasi atas internal control ditujukan atas seberapa efektif pengendalian tersebut diterapkan dalam poin waktu tertentu.
  7. Pertanggungjawaban atas sistem pengendalian dari eSAC ditujukan kepada manajemen.
PERSAMAAN:
  • Seluruh tujuan dari framework COBIT dan COSO adalah pengendalian serta pengawasan atas proses dan lingkungan.
  • Pertanggungjawaban ditujukan kepada manajemen.
  • Seluruh sistem pelaporan dan prosedur wajib mengikuti aturan yang berlaku.
             KUTIPAN SUMBER :